Cloud Hosting Support Litespeed WS, LSCACHE , LVE, REDIS OBJECT

Saat ini setelah kami cek via client kami yg order di provider lain ketika sedang konsultasi dengan Staff Support kami sering kali mendapati bahwa layanan cloud hosting dari provider sebelumnya masih menggunakan apache web server bahkan juga nginx untuk menghost ratusan hingga ribuan user dalam 1 server node.

Secara basic memang tidak masalah dengan web server tersebut, namun hasil dari riset dan pengalaman kami selama 16 tahun di bidang cloud hosting ini, tetap menggunakan apache web server atau nginx untuk ribuan user dalam 1 server shared adalah malapetaka, karena load server pasti tidak bisa terjaga dengan baik meskipun sudah menggunakan cloud linux os dan cagefs LVE yang melimit resources per usernya .

Apache web server dan nginx saat ini tidak bisa digunakan untuk ratusan hingga ribuan account yang dinamis dalam 1 server sebesar apapun spesifikasinya . Apache dan nginx hanya cocok digunakan satu atau beberapa account saja artinya tidak bisa sampai ratusan . Krn web server jenis ini hanya akan memiliki performa top apabila tidak banyak akun didalamnya.

Berbeda dengan Litespeed Web Server, ini umum digunakan oleh provider cloud hosting yang sudah mulai menyadari bahwa performa itu tetap yang terbaik, Litespeed Web server ini memiliki kecepatan proses php lebih cepat dari apache maupun nginx web server. Sehingga menggunakan server untuk cloud hosting dengan banyak akun didalamnya wajib menggunakan Litespeed Web Server.

Bila di buat dalam bentuk ringkasan , beginilah penjelasan kami :

Kecepatan:

  • LiteSpeed: Dikenal lebih cepat daripada Apache. Hal ini karena arsitektur LiteSpeed yang didesain untuk menangani banyak koneksi secara bersamaan (asynchronous) dan penggunaan caching yang cerdas. LiteSpeed diklaim mampu menangani konten statis hingga 6 kali lebih cepat daripada Apache.
  • Apache: Memiliki performa yang stabil, namun tidak secepat LiteSpeed. Apache menggunakan arsitektur tradisional (multi-threaded) yang dapat mengalami bottleneck saat menangani banyak koneksi.

Penggunaan Memori:

  • LiteSpeed: Lebih hemat memori dibandingkan Apache. Hal ini karena LiteSpeed menggunakan caching dan kompresi yang lebih efisien.
  • Apache: Membutuhkan lebih banyak memori, terutama saat menangani banyak koneksi.

Skalabilitas:

  • LiteSpeed: Mampu menangani skalabilitas dengan baik. LiteSpeed dapat menangani banyak koneksi dan trafik dengan efisien.
  • Apache: Kurang skalabel dibandingkan LiteSpeed. Apache dapat mengalami perlambatan saat menangani trafik yang tinggi.

Fitur:

  • LiteSpeed: Menawarkan fitur caching dan kompresi yang built-in. LiteSpeed juga kompatibel dengan mod_rewrite Apache.
  • Apache: Memiliki banyak modul yang tersedia, termasuk mod_rewrite, mod_security, dan mod_php.

Kesimpulan:

LiteSpeed umumnya lebih unggul dalam performa dibandingkan Apache. LiteSpeed lebih cepat, hemat memori, dan lebih skalabel. Namun, Apache memiliki lebih banyak modul yang tersedia dan komunitas yang lebih besar.

Dalam praktek dilapangan kami tidak hanya menerapkan Litespeed Web Server dalam server cloud hosting kami , kami juga menggunakan Cloud Linux OS LVE + CageFS untuk melimit user agar bila ada 1 user yang melakukan abuse tidak mempengaruhi user lainnya dalam 1 server yang sama.

Dengan menggunakan Litespeed Web Server sudah pasti otomatis anda bisa menggunakan LS cache yang biasa digunakan untuk WordPress, plugin ini adalah plugin terbaik bila cloud hosting anda menggunakan Litespeed Web Server, karena proses cachenya sangat compatible.

Didalam Plugin LSCACHE , selain fitur cache terdapat juga fitur OBJECT Cache , dan kabar baiknya kami telah mengaktifkan OBject Cache Redis ini di seluruh server kami yg di USA dan EROPA, untuk server ASIA akan di terapkan secara bertahap .

Bila anda belum paham mari simak penjelasannya tentang Redis Object Cache :

Redis object cache adalah sebuah mekanisme untuk mempercepat performa website khususnya platform WordPress. Secara umum, fungsinya mirip dengan cache pada web browser, yaitu menyimpan data sementara untuk akses yang lebih cepat ketimbang harus mengambil data dari sumber utama (biasanya database).

Berikut rincian mengenai Redis object cache:

  • Perantara penyimpanan data: Redis object cache berperan sebagai perantara antara aplikasi web (seperti WordPress) dan database. Ketika aplikasi membutuhkan data tertentu, Redis akan terlebih dahulu mencari data tersebut di cache-nya.
  • Data yang disimpan: Redis object cache biasanya menyimpan data hasil query database yang sering diakses. Misalnya, hasil query untuk menampilkan halaman depan website, atau data user yang sedang login.
  • Keuntungan penggunaan: Dengan menggunakan Redis object cache, website dapat memuat halaman lebih cepat karena data yang dibutuhkan sudah tersedia di memori Redis. Hal ini berdampak positif pada pengalaman pengguna (user experience) website.

Tunggu apa lagi ? sudahkah provider cloud hosting anda menerapkan ini pada seluruh layanannya ? Yuk langsung saja ke Atrium Hosting untuk layanan cloud hosting litespeed

5/5 - (3 votes)
  • Admin Staff
  • Bila anda membutuhkan layanan seperti :
    - Hosting
    - Domain
    - VPS / Dedicated Server
    - Email Hosting , Google Workspace
    - Reseller Hosting

    Silahkan lgs ke web kami di AtriumHosting.Com
    WhatsApp Center : 081237908888
    Live Chat Website
    Telegram : 081237908888

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version